AMBO TORO MENGRUMKAN NAMA SOPPENG

LEWAT OLAH RAGA TRADISIONAL ”MADDAGA”

OLeh ; H. Andi Ahmad Saransi

 

La Toro atau dengan panggilan kehormatannya Ambo Toro adalah salah seoarang warga Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng yang telah mengharumkan nama baik Soppeng. Beliau berkontribusi nyata dalam mengharumkan nama baik Soppeng pada bidang olah raga tradisional, Maddaga atau Marraga.


Ambo Toro dengan memegang raganya 

Marraga atau Mandaga adalah bahasa Bugis sedangkan orang Makassar menyebutnya Akraga yang di dalam bahasa Indonesia telah umum dikenal dengan nama bermain atau bersepak raga.

Penamaan ini berasal dari jenis peralatan perminanan yang digunakan yaitu raga. Adapun istilah raga itu sendiri bersumber dari makna dan fungsi permaianan yang di dalam bahasa Bugis Makassar diistilahkan untuk “siraga-raga” artinya saling menghibur.

Olah raga ini termasuk jenis permainan rakyat yang merupakan perpaduan unsur olah raga dan seni, memerlukan kecekatan, ketangkasan dan kelincahan seseorang. Menimbulkan suasana senang dan gembira bagi yang bermain dan yang menonton.

Konon kabarnya  di wilayah Kerajaan Soppeng, seorang pemuda dianggap belum Sukku’ atau sempurna jika belum mampu bermain raga dengan baik, bahkan ada pula yang menginformasikan bahwa dalam kondisi yang demikian itu seorang pemuda belum bisa kawin sebelum mahir bermai raga.

OLeh karena itulah dikalangan remaja merupakan keharusan yang mendorongnya untuk belajar sebaik mungkin, seorang ahli bersepak raga merupakan kebanggaan dan dikagumi masyarakat yang berarti turut meningkatkan status social seseorang.

Pada hakekatnya pengenalan pertama masyarakat Soppeng khususnya masyarakat Lilirilau – Cabenge  terhadap permainan-raga, merupakan nilai budaya yang berasal dari luar yang perkembangannya ditunjang oleh kondisi social budaya masyarakat setempat, dimana masyarakat Cabenge merupakan sebagai masyarakat  kosmopolit dan terbuka dari luar.

Berdasarkan data sejarah dapat dibuktikan, bahwa suku Bugis – Soppeng  termasuk masyarakat pedagang pelayar atau Passompe. dan sejak lama telah terjalin kontak dagang dengan daerah-daerah lainnya.

Salah seorang putra terbaik Soppeng yang menekuni olah raga tradisional ini adalah Ambo Toro bersama rekan-rekannya. Ambo Toro adalah seorang maestro dalam permainan ini, dia adalah Passitta Passapu atau sebagai pemimpin dan guru bagi teman-temannya.

Sebagai maestro, beliau sudah hapal dan mengenal jenis gerak dan bentuk sepakan dalam permainan ini. Misalnya saja di dalam bermain raga, setiap gerakan dan sepakan mempunyai arti sendiri seperti, sempe aratiga,  sempe Mappalece, sitta-sitta bate aje,  Begitupun tentang keindahan geraknya, Ambo Toro memiliki belo atau bunga yang cukup mumpuni sehingga bila raga itu tertuju pada dirinya maka ia akan memperlakukan raga itu secara atraktif dengan penuh keindahan dan kelincahan nan mempesona.

Ambo Toro dalam aksinya, 

dia sedang meniti di atas temanna sambil memainkan raganya

Permaianan sepak raga pada zaman lampau merupakan kegemaran dan mendapat perhatian serta dukungan yang besar dari dikalangan masyarakat dan pemerintah. Hal itu terlihat misalnya bila ada acara pengantin, acara memasuki rumah baru, atau acara resmi pemerintah daerah yang dihadiri oleh tamu dari provinsi  atau dari tamu pusat maka pasti disambut dengan permainan maddaga ini.

Ambo Toro dalam kipranya sebagai pemain raga, mereka telah mengharumkan nama baik masyarakat Soppeng di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Sala satu sumbangsi nyata  Ambo Toro dan kawan-kawannya dalam mengharumkan nama baik maysrakat Soppeng, mereka telah diundang secara resmi oleh pihak Kerajaan Malaysia pada masa pemerintahan Tun Haji Abdul Razak selaku perdana menteri ketika itu.


Ambo Toro foto bersama dengan Panglima Kodam IV Hasanuddin

Bapak Abd. Azis dkk

Seiring perjalanan waktu, setelah wafatnya Ambo Toro, nampaknya warisan sepak raga di Soppeng seolah-olah ikut terkubur pula, padahal permainan raga ini memiliki nilai budaya yang positif dalam rangka pembangunan bangsa dan Negara, maka sepatutnyalah dibina dan dikembangkan oleh generasi-generasi sekarang dan yang akan datang.

Begitupun pemerintah Soppeng harus turut memperhatikan kelstariannya dengan senantiasa menyelenggarakan acara-acara khusus dengan maksud untuk tontonan para tamu dari dalam maupun luar, sehingga gairah dikalangan pemuda senantiasa hidup untuk mempelajarinya.

Komentar

Postingan Populer